Dalam perencanaan jalan raya, kuat dukung tanah dasar sangat mempengaruhi tebal perkerasan, semakin tinggi kuat dukung tanah, maka tebal perkerasan yang diperlukan semakin tipis untuk menahan beban lalu lintas. Daya dukung tanah dasar (subgrade) dipengaruhi oleh jenis tanah, tingkat kepadatan, kadar air, dll.
Ada beberapa metode untuk menentukan daya dukung tanah seperti:
1. CBR (California Bearing Ratio).
2. K (Modulus Reaksi Tanah Dasar).
3. Mr (Resilient Modulus).
4. DCP (Dynamic Cone Penetrometer).
5. HCP (Hand Cone Penetrometer).
Di Indonesia daya dukung tanah dasar untuk kebutuhan perencanaan tebal perkerasan jalan ditentukan dengan mempergunakan pemeriksaan CBR. CBR di peroleh dari hasil pemeriksaan sampel tanah yang telah disiapkan di laboratorium atau langsung di lapangan.
Detail Produk Laboratory Cbr Test Set
Detail Produk Field CBR Test atau CBR Lapangan
Dalam cara sistem kerjanya, pengujian DCP dan HCP ini sangat berbeda. Perbedaan cara sistem kerja alat ini akan berpengaruh dalam hasil pengujian untuk menetukan daya dukung tanah dasar.
Pengujian dengan menggunakan DCP ini sistem kerjanya yaitu dengan cara dipukul, sedangkan untuk pengujian dengan menggunakan HCP ini sistem kerjanya hampir sama dengan pengujian CBR laboratorium yaitu dengan cara ditekan. Metode pengujian HCP ini lebih mendekati metode CBR laboratorium bila dibandingkan dengan metode pengujian DCP.
Hasil pengujian HCP ini akan dibandingkan dengan cara mengkorelasikannya dengan CBR laboratorium dan kepadatan.
HCP (Hand Cone Penetrometer) HCP ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1988. Pengujian HCP ini bertujuan untuk mengukur daya dukung tanah atau ketahanan tanah dasar. Alat HCP ini mudah digunakan untuk penyelidikan tanah sampai kedalaman 1 meter dibawah tanah dasar.
Detail Produk Dynamic Cone Penetrometer
Pengujian HCP merupakan pengujian langsung di lapangan dimana pengujian tersebut relatif murah, mudah dan cepat. Proses hasil pengujian HCP ini didapat dari ujung kerucut yang ditekan ke dalam tanah sehingga alat Dial Gauge atau alat berupa seperti jam untuk mengukur tekanan penetrasi yang berada di alat HCP tersebut memberikan data hasil pengujian tanah yang sedang dilakukan.
Detail Produk Dial thermometer
Detail Produk Pocket Dial Thermometer
Detail Produk Magnetic Dial Holder
CBR Laboratorium merupakan suatu perbandingan antara beban percobaan dengan beban standar dan dinyatakan dalam persentase. Alat pengujian untuk menentukan besarnya CBR berupa alat yang mempunyai piston dengan luas 3 inchi. Piston digerakkan dengan kecepatan 0,05 inchi/menit, vertikal ke bawah. Proving ring yang digunakan untuk mengukur beban yang dibutuhkan pada penetrasi tertentu yang diukur dengan arloji.
Alat
◊ Alat uji HCP.
◊ Mould CBR untuk uji kepadatan di lapangan dan Pengujian CBR lab tanah asli (Undisturbed sample)
◊ Satu set alat uji Klasifikasi tanah (Analisis saringan, Atterberg limit, hydrometer)
Pengujian pendahuluan
Pengujian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik dan mekanis tanah asli. Pengujian pendahuluan meliputi : pengujian kadar air, plastisitas, analisis saringan, hydrometer.
Pengujian utama
Pengujian utama dilakukan di lapangan dan laboratorium dengan sampel tanah asli berasal dari lapangan. Pengujian utama meliputi : pengujian kepadatan, pengujian HCP dan CBR lab dari tanah asli lapangan yang diambil menggunakan cetakan di lapangan untuk selanjutnya diuji di laboratorium.
Analisis
Data yang diperoleh akan dicari hubungan satu sama lain (korelasi) menggunakan regresi yang paling sesuai untuk mendapatkan hubungan antar parameter yang berguna untuk memperkirakan nilai CBR laboratorium.
PERALATAN ASPHALT ATAU ASPAL